Kamis, 08 Maret 2012

MANAJEMEN ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN DARI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

MANAJEMEN ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN DARI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan organisasi lainnya tidak akan berfungsi secara efisien tanpa adanya beberapa element yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan memberikan petunjuk agar mereka dapat mencapai tujuan yang ada. Element ini dinamakan manajemen.
Manajemen adalah :
 Lem yang mengikat berbagai macam unit dan menyediakan kontrol, komunikasi motivasi dan kepemimpin yang diperlukan untuk meraih sukses/ tujuan.
Untuk melengkapi fungsi manajemen diperlukan struktur.
Struktur adalah :
 Sarana yang menyediakan cara efisiensi dan efektif untuk mengoperasikan dan mengeluarkan berbagai macam kewajiban dan tanggung jawab yang ada di organisasai.
Struktur memberikan penjelasan berbagai macam peranan anggota dari
suatu organisasi yang bermain dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan struktur dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah :
 Membuat sesuatu menjadi mungkin untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang dicari oleh pendidikan jasmani dan olahraga.

Tujuan Pendidikan Jasmani Yang Ingin Dicapai
Pembelajaran tentang manusia mengungkapkan empat petunjuk umum atau fase dalam pertumbuhan dan pengembangan yaitu :
a. Perkembangan jasmani
b. Pengembangan syaraf dan otot
c. Perkembangan kesadaran
d. Perkembangan pengaruh emosi sosial


Tujuan Perkembangan Jasmani
Tujuan perkembangan jasmani berjalan dengan aktivitas dari program yang akan membangun kekuatan di dalam masing-masing individu malalui perkembangan dengan berbagai macam sistim organik dari dalam tubuh. Yang Hasilnya dapat menopang upaya penyesuaian diri, untuk memperoleh dan melawan kelelahan.
Berdasar kenyataan yang ada individu akan lebih aktif, tampil lebih baik, dan sehat jika sistim organik dalam tubuh berkembang dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya yang disebut juga dengan tujuan kemampuan jasmani.
Gerakkan otot memberikan peranan dalam perkembangan sistem organik dalam tubuh. Keikutsertaan dalam aktifitas membantu sistim ini berfungsi lebih efisien. Kesehatan juga berhubungan dengan aktifitas otot.
Giat beraktifitas otot juga menghasilkan beberapa keuntungan lain . krotee dan Hatfield menunjukkan berbagai macam aspek kesehatan berhubungan dengan kemampuan jantung dan urat darah, daya tahan pernapasan jantung, komposisi tubuh, kekuatan otot, daya tahan dan tenaga, kelenturan dan relaksasi. Menggambarkan element dasar yang perlu difungsikan.
Penelitian mengungkapkan bahwa komponen ini ketika mengalami perkembangan, dapa memberikan layanan untuk dapat memperbaiki kualitas hidup. Seperti :
• Hati yang terlatih memberikan makanan yang lebih baik untuk seluruh tubuh.
• Denyut jantung menjadi lebih lambat dan memompa alirah darah per satu gerakkan mengirimkan makanan lebih banyak ke sel-sel.
• Lebih efisien memindahkan sisa makanan dalam pencernaan.
Selama berolahraga, kecepatan jantung yang terlatih meningkat lebih lambat dan mempunyai lebih lama periode beristirahat diantara denyutan, dan setelah berolahraga akan kembali normal jauh lebih cepat. Yang artinya individu yang terlatih dapat bekerja dalam waktu yang lebih lama, mengeluarkan lebih sedikit energi (lebih efisien) dibanding dengan individu yang tidak terlatih. Berpartisipasi dalam kelas pendidikan jasmani memberikan kondisi yang terlatih untuk giat dan aktif dalam hidup yang lebih berkualitas. Oleh sebab itu pendidikan jasmani dapat membantu pengembangan individu yang terlatih untuk bisa hidup lebih sehat
, bahagia, dan produktif.
Tujuan Perkembangan Otot Syaraf

Tujuan perkembangan otot syaraf adalah bersangkutan dengan pengembangan kesadaran diri. Kebiasaan bergerak secara efektif menghasilkan kualitas estetika dalam gerakkan dan perkembangan gerak. Intinya perkembangan kemampuan motorik bersama dengan pengetahuan yang tepat dan adanya pengertian tentang kecakapan dan sikap positif perkembangan itu sendiri beserta kegunaanyaakan memberikan makna. Dengan kata lain gerakkan layak kontrol selama pola hidup dan rutinitas tercermin dalam gerakkan manusia terpelajar.
Gerakkan efektif tergantung pada harmonisasi hubungan kerja antara otot dan susunan syaraf. Di dalam aktifitas pendidikan jasmani fungsi dari gerakkan tubuh yang efisien atau kecakapan gerakkan otot syaraf adalah untuk menyiapkan kemampuan individu menampilkan tingkat keahlian tertentu. Contohnya jika seseorang dapat menendang dan menangkap bola dengan kemampuan efektif maka sepak bola akan menjadi tantangan untuknya. Sedikit individu yang menikmati keikutsertaanya dalam aktifitas dimana mereka hanya mempunyai sedikit keahlian. Oleh sebab itu tujuan pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan semua individu sebisa mungkin mempunyai keahlian jasmani agar para partisipan akan lebih tertarik untuk ikut lebih banyak dan lebih bervariasi dalam perkembangan gerak.
Keuntungan lain dari keahlian otot dan syaraf adalah mengurangi pengeluaran energi, meningkatkan rasa percaya, mempromosikan keanggotaan dan pengenalan serta meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
Tujuan latihan otot dan syaraf juga bermaksud untuk kesehatan dan kegiatan keluar yang bersifat rekreasi. keahlian dalam pendidikan jasmani akan membantu untuk menentukan bagaimana waktu luang akan dimanfatkan. Contohnya jika seorang ungguldalam berenang, sebagian waktu luang mungkin saja dihabiskan di kolam atau danau, atau berusaha mengikuti olahraga air lainnya.
Para pengajar jasmani seharusnya mengembangkan di dalam masing-masing individu suatu pengertian dan apresiasi setiap gerakkan yang dimiliki oleh masing-masing orang. Dengan menyediakan kesempatan kepada para para pelajar untuk mengembangkan keberanian dan menikmati kompetisi yang menyegarkan akan menghasilkan kepuasan maksimal dan kebahagiaan dalam hidupnya. Ini sangat penting untuk mempertimbangkan keseimbangan yang seharusnya ada di setiap program pendidikan jasmani. Melalui keseimbangan yang baik program latihan team, dual, individual dan olahraga sepanjang waktu akan memungkinkan mengembangkan pribadi yang lengkap.

Tujuan Pengembangan Kemampuan Berfikir

Tujuan pengembangan kemampuan berfikir dipengaruhi oleh akumulasi dari pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan menterjemahkan pengetahuan.
Pendidikan jasmani memiliki subyek persoalan yang harus mendapat perhatian dengan gerakkan manusia. Pendidikan jasmani adalah salah satu bagian dari pengetahuan yang berakar pada ilmu pengetahuan, kemanusiaan dan sumber lainnya yang ditera tijemahkan dari sifat dasar gerakkan manusia dan pengaruh yang kuat pada pertumbuhan dan perkembangan dari masing-masing individu atau pada masing-masing kebudayaan.
Aktivitas jasmani h arus dipelajari sebab itu merupakan bagian dari mekanisme intelektual yang diperlukan. Koordinasi meliputi berbagai macam gerakkan yang harus dikuasai dan diadaptasikan ke lingkungan sekitar dimana individu tersebut tinggal. Berjalan, berlari, menyetir mobil, gerakkan ini membutuhkan partisipan untuk berfikir dan berkoordinasi dengan sistim otot. Selanjutnya tipe dari pengetahuan ini dapat diperoleh melalui percobaan, praktek, dan kesempatan.
Pada individu seharusnya tidak hanya belajar tentang koordinasi tapi juga mendapatkan pelajaran tentang aturan-aturan, tekni-teknik dan strategi yang ada di aktivitas jasmani. Contoh permainan bolabasket, partisipan harus tau tentang aturan permainannya, strategi untuk menyerang dan melakukan pertahanan serta taktik yang dipakai di setiap permainan. Pengetahuan tentang keikutsertaan, kepemimpinan, dorongan, kerjasama, kepercayaan diri sendiri, bantuan kepada yang lain, keadaan saling bergantung satu sama yang lain, keamanan, dan pola adaptasi di dalam grup/ team seharusnya juga diberikan disetiap pertemuan kelas/ latihan. Juga dengan pengetahuan kesehatan. Dengan mengumpulkan dari semua pengetahuan ini partisipan di dalam pendidikan jasmani akan mendapatkan arti yang baru. Dan aktivitas kesehatan dan latihan adalah rangkaian untuk tujuan yang pasti.
Para pendidik jamani seharusnya memberikan pengetahuan yang penting secara bertahap dan menginformasikan kepada partisipan dan mendorong mereka untuk bertanya ”mengapa”. Mengapa adalah penting untuk berpartisipasi dalam aktifitas ini. Para pendidik jasmani seharusnya menyiapkan para partisipan lebih banyak kesempatan untuk berpikir. Itu akan memberikan kesempatan pada mereka untuk menentukan pilihan.

Emosi Sosial Mempengaruhi Tujuan Perkembangan

Aktifitas pendidikan jasmani bisa menawarkan kesempatan yang bernilai untuk membuat keputusan jika menejemen yang sesuai telah tersedia. Para pendidik jasmani seharusnya mencari sebanyak mungkin jalan yang baik untuk mempengaruhi kebiasaan manusia. Aturan-aturan permainan biasanya berdasar demokrasi pada hidup.
Aspek lain dari tujuan sosial pendidikan jasmani adalah menjadi dikenali merupakan kebutuhan dari masing-masing individu untuk mengembangkan konsep pribadi secara tepat. Masing-masing individu mempunyai dasar kebutuhan sosial. Hal ini termasuk rasa pribadi (keanggotaan), pengakuan, rasa hormat, dan cinta. Ketika kebutuhan ini bertemu individual menjadi orang yang tenang secara sosial. Ketika mereka tidak saling bertemu karakteristik antisosial dan kelakuan yang negatif mungkin akan berkembang. Contoh, penggertak yang agresif mungkin mencari rasa ingin dihormati.
Semua manusia seharusnya mempunyai pengalaman sukses. Faktor ini dapat direalisasikan melalui pendidikan jasmani. Melalui pertemuan yang sukses dalam aktifitas jasmani, orang-orang mengembangkan konsep pribadi yang positif dan kepuasan di dalam prestasi mereka.
Di dalam lingkungan sosial yang demokratis semua individu harus mengembangkan rasa kerjasama dengan penuh kesadaran. Ini menjadi salah satu tujuan yang paling penting dari program. Individu seharusnya merasa bahwa mereka memiliki group dan mempunyai rasa taggung jawab secara langsung dan menyumbangkan aksi mereka untuk kepentingan group. Aturan untuk sikap sportif, sikap pengikut, sikap kepemimpinan, seharusnya di kembangkan dan dipraktekkan di semua aktifitas yang di tawarkan di dalam program.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah faktor plus yaitu faktor affective. Perkembangan affective meliputi sikap, penghargaan, nilai-nilai dan kepercayaan. Oleh sebab itu pendidikan jasmani seharusnya diperhatikan hal-hal seperti : membantu individu untuk mengembangkan respon yang sehat untuk aktifitas jasmani dan untuk mengakui konstribusi bahwa pendidikan jasmani dapat membuat sehat, penampilan dan pencarian waktu luang yang berguna.

Tujuan Dari Olahraga
Untuk meraih prestasi dari keahlian yang tinggi dan sukses yang bersaing, ini tidak cocok dengan tujuan pendidikan jasmani. Tujuan persaingan olahraga yang tinggi berbeda di dalam respon yang bervariasi untuk masing-masing level pendidikan.

Olahraga Di Sekolah Dasar

Program olahraga di sekolah dasar seharusnya lebih ditekankan pada apa yang bagus untuk anak-anak dan menyediakan kesempatan yang bervariasi untuk pengalaman yang positif. Semua aktifitas olahraga seharusnya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dari masing-masing anak dan tidak hanya berdasar pada berat badan, tingkatan kelas, atau secara berurutan menurut umur.
Program olahraga harus menyediakan berbagai macam perkembangan (jasmani, motorik dan psycho sosial). Aktifitas olahraga termasuk bermain dan karyawisata seharusnya menjadi bagian secara keseluruhan yang terorganisasi dengan baik.

Olahraga Di Dalam Sekolah Menengah Atau Sekolah Menengah Pertama

Program olahraga di sekolah menengah seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan anak laki-laki dan perempuan. Ini adalah periode peralihan dari sekolah dasar ke sekolah menengah atas dan dari masa kanak-kanak kemasa remaja. Ini adalah saat dimana siswa mencoba mengerti tentang tubuh mereka, menambah kebebasan, meraih status sosial, memperoleh rasa percaya diri dan membuat sistim nilai. Ini adalah saat ketika program olahraga dibutuhkan untuk menantang kemampuan dan perluasan ketertarikan dari para siswa. Beberapa tujuan yang berguna di tingkat ini adalah untuk membangun semangat, melatih kedisiplinan pribadi, dan kontrol terhadap diri sendiri.

Olahraga Di Sekolah Menengah Atas

Olahraga di tingkat sekolah menengah atas biasanya sudah menggunakan peraturan permainan yang sesungguhnya. Dan biasanya tujuan olahrga di sekolah menengah atas biasanya diatur oleh masing-masing sekolah sebagai jati diri sekolah tersebut. Dan olahraga di tingkat sekolah menengah atas di gunakan sebagai alat pemersatu kekuatan untuk sekolah dan masyarakat tertentu dalam aktifitas profesi tertentu. Yang akan membantu siswa memiliki keseimbangan hidup.

Olahraga Di Perguruan Tinggi, Universitas, Dan Program Teman Sejawat/ Asosiasi

Sudah berupa program olahraga yang bersaing antar perguruan tinggi/ universitas. Dan sudah mulai memikirkan kepuasan para penonton, atlit, masyarakat dan pelatih. Olahraga di perguruan tinggi menyediakan program olahraga untuk murid yang berbakat menjadi atlit.

Keseluruhan Tujuan Dari Penddikan Jasmani dan Olahraga

Menjelaskan keseluruhan tentang aktivitas jasmani dan rangkaian olahraga memiliki sifat-sifat tradisional yang telah diwujudkan dalam tujuan pendidikan dan seterusnya yang di bentuk di tahun 1918 oleh komisi reorganisasi dari Secondary Education. Yang tertuang dalam tujuh pokok pikiran yaitu :
1. Kesehatan
2. Perintah proses pokok
3. Keanggotaan yang bermanfaat
4. Kecakapan kejuruan
5. Kewarganegaraan
6. Penggunaan waktu luang yang bermanfaat
7. Karakter yang bersifat etic
Tujuan dari organisasi program pendidikan jasmani dan olahraga adalah untuk
menciptakan lingkungan yang terstimulasi dari hasil seleksi pengalaman dan setiap gerakkan dalam respon yang terkonstribusi pada pengembangan yang optimal dari potensi masing-masing individu di dalam setiap fase kehidupan.

Pengembangan Struktur Manajemen Yang Akan Memungkinkan Tujuan-Tujuan Dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga Menjadi Sempurna

Setelah tujuan-tujuan dari program pendidikan jasmani dan olahraga telah teridentifikasi, maka struktur mengambil kerangka dengan jalan membagai posisi jabatan, peranan dan tugas, pembagian tugas, fungsi dan hubungannya secara ilustrasi digambarkan. Struktur tersebut menyatakan secara tidak langsung garis komunikasi, koordinasi, kerjasama dan pembuatan keputusan.
Perencanaa, pengembangan, dan struktur organisasi untuk program pendidikan jasmani atau olahraga sangat penting dalam pertanggung jawaban manajemen. Struktur organisasi yang efisien menghasilkan kewibawaan delegasi yang pantas, tugas yang efektif dari tanggung jawab untuk anggota staff, komunikasi yang memadai di antara unit yang bervariasi di dalam organisasi, mengklarifikasi dari tugas yang diberikan, dan moral yang tinggi diantara masing-masing anggota staff. Semua ini adalah faktor yang menentukan akankah tujuan organisasi dapat dicapai.

Dasar-dasar Manajemen Struktur Organisasi

Para ahli dari berbagai area telah mengembangkan dasar-dasar di dalam manajemen organisasi yang efektif. Beberapa asas paling penting meliputi struktur manajemen dari suatu organisasi seharusnya menjelaskan kebijakkan dan tanggung jawab masing-masing delegasi. Agar tujuan-tujuan dari organisasi dapat bertemu secara efisien dan sukses, dan jelas pembagiannya untuk menghindari kebijakan yang bersamaan (kebijakkan yang sama).
Manajemen yang sukses tergantung pada komunikasi. Komunikasi sangat penting untuk manajemen yang efektif karena ini membantu menghindari duplikasi dan hal yang tidak perlu antara pengurus dan stafnya.
Untuk mencapai tujuan organisasi harus menampilkan banyak perbedaan tugas yang mengenalkan kemampuan dari berbagai macam spesialis area. Kebijakkan harus sepadan dengan tanggung jawab, dan garis kebijakkan harus jelas tergambar. Suatu grafik bagan organisasi adalah digunakan untuk mengilustrasikan garis kebijakkan. Garis ini harus menjadi jelas dan tidak menimbulkan kerancuan.

Menerjemahkan Struktur Manajemen Ke Dalam Bentuk Grafik (Bagan Organisasi)

Salah satu tipe dari struktur manajemen adalah menyiapkan langkah selanjutnya dalam bentuk grafik, ini akan mudahdimengerti oleh anggota organisasi dan oleh individu lain yang tertarik.
Peterson dan Asosiasinya menggaris bawahi 6 langkah prosedur untuk mengembangkan grafik organisasi. Yaitu :
a. Mengidentifikasi tujuan dari organisasi
b. Menyusun tujuan-tujuan kedalam unit fungsional yang lebih berarti
c. Menyusun identifikasi unit yang fungsional ke dalam unit managemen yang penting
d. Menyiapkan bentuk struktur organisasi dan menampilkan percobaan
e. Meninjau kembali bentuk grafik dilihat dari masukkan yang diterima
f. Mengevaluasi tujuan akhir

Garis dan Staf Organisasi
Tipe yang paling biasa dalam bagan organisasi adalah garis dan grafis staf (gm 2.1). Seorang yang ada di posisi garis mempunyai tanggung jawab langsung dan kebijakkan untuk tujuan yang lebih spesifik.


Formal dan Informal Struktur Organisasi
Teori struktur organisasi menyatakan :
1. Harus ada kebutuhan organisasi untuk tetap eksis
2. Organisasi harus mengetahui tujuannya dan mencoba untuk meraihnya
Untuk melengkapi tujuan ini, struktur yang harus menyediakan dan manajemen yang memungkinkan untuk merencanakan dan membuat keputusan. Yang dapat ditampilakan baik formal maupun informal.

Organisasi Formal
Organisasi formal berdasar pada struktur kerja yang hirarki, dengan tugas yang diberikan oleh manajer untuk sub ordinat, cocok dengan tugas hirarki dan jaringan kerjasama dan komunikasi (gm. 2.2)
Organisasi formal dikerjakan karena menyediakan gambara yang jelas tentang posisi-posisi yang ada dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.

Informal Organisasi
Organisasi informal menyadari banyak hubungan yang ada tidak dapat diilustrasikan ke dala grafik organisasi. Dengan kata lain dalam hubungan informal dimana banyak ide muncul , produktifitas diraih, kerjasama, royalti dan moral yang tinggi berkembang tidak dapat di munculkan dalam grafik organisasi (gm. 2-3).
Teori modern dari struktur organisasi mengidentifikasikan bagian yang jauh dari struktur organisasi formal. Salah satu aspek dalam organisasi informal adalah adalah formasi sub group.

Struktur Manajemen untuk Program Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Struktur manajemen dikerjakan untuk program pendidikan jasmani dan olahraga disekolah-sekolah menyesuaiakan dan dimodifikasi untuk dapat disesuaikan dengan masing-masing individu pendidikan jasmani


Struktur Organisasi di Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah Dasar, Menengah dan Sekolah Tingkat Dua
Tiap sekolah mempunyai manajemen dasar yang kebijakkan disesuiakan dengan masing-masing daerah dimana sekolah tersebut berada. Dan dipilih personel tertentu untuk menjalankan kewajiban yang penting untuk kesuksesan operasional sekolah di daerah tersebut. Aturan yang dikembangkan legal , keuangan dalam hubungan kerja yang resmi juga akan mendukung biaya pendidikan. Kunci manajemen personalia akan mengeluarkan misi dari sekolah dengan memuat sistim pengawas sekolah, eksekutif direktur, asas/ dasar, dan para pemimpin (gm. 2.4)

Pengawas Sekolah
Mempunyai manajemen yang bertanggung jawab pada program sekolah. Posisi pengawas sekolah biasanya juga ada di dalam sekolah yang lebih kecil. Mereka juga bertanggung jawab untuk beberapa sekolah di dalam area geografi yang sama.
Tugas pengawas sekolah memperkenalkan aturan-aturan dalam sekolah dan bertindak sebagai pemimpin dalam masalah pendidikan dalam masyarakat dan juga menyediakan papan pendidikan dengan saran profesional yang diperlukan dalam menjalankan organisasi.

Tidak ada komentar: