Senin, 05 Maret 2012

ABSTRAK (PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM KETANGKASAN SISWA KELAS III SD

SARI


Zulkifli A. Lamusu, (2011): Pengaruh Model Pembelajaran dan Motor EducabilityTerhadap Hasil Belajar Senam Ketangkasan Siswa Kelas III Sekolah Dasar (Studi Eksperimen Di SDN 20 Kec. Dungingi Kota Gorontalo dan SDN 30 Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo). Tesis, Program Studi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd, Pembimbing II. Dr. Soekardi, M.Pd.
Kata kunci: Model Pembelajaran, Tingkat Motor Educability, Hasil Belajar Senam Ketangkasan

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil belajar anatara model pembelajaran pendekatan pola gerak dominan dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar senam ketangkasan, 2) untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil belajar antara siswa yang memiliki motor educabilitytinggi dan siswa yang memiliki motor educabilityterhadap hasil belajar senam ketangkasan, dan 3) untuk mengetahui interaksi model pembelajaran dan motor educabilityterhadap hasil belajar senam ketangkasan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III sekolah dasar, dan selanjutnya sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDN 20 Kec. Dungingi Kota Gorontalo dan SDN 30 Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik total sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anova pada taraf signifikan a=0,05. Tes hasil belajar senam ketangkasan menggunakan model penilaian berskala (rating scale).
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: 1) hasil pengujian untuk perbedaan pengaruh antara model pembelajaran terhadap hasil belajar senam siswa diperoleh data yaitu: nilai F-hitung sebesar 84.202 dengan nilai signifikansi sebesar 0.0000. Sedangkan nilai F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan df1 = (a–1) = (2–1) =1 dan df2= ab (r– 1) = (2*2) (15–1) = 56 adalah sebesar , hal ini berarti bahwa hasil pengamatan dan pengujian secara statistik mendukung pernyataan, dengan demikian maka hipotesis ini diterima. 2) hasil pengujian pengaruh motor educabilityyang dimiliki terhadap hasil belajar senam siswadiperoleh data yaitu:F-hitung sebesar 25.781 dengan nilai signifikansi sebesar 0.0000. Sedangkan nilai F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan df1 = (a–1) = (2–1) =1 dan df2= ab (r– 1) = (2*2) (15–1) = 56 adalah sebesar , hal ini berarti bahwa hasil pengamatan dan pengujian secara statistik mendukung pernyataan, dengan demikian maka hipotesis ini diterima. 3) Hasil pengujian ada interaksi antara model pembelajaran dengan motor educabilityyang dimiliki siswa terhadap hasil belajar senam diperoleh data yaitu: F-hitung sebesar 4.326 dengan nilai signifikansi sebesar 0.0000. Sedangkan nilai F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan df1 = (a–1) = (2–1) =1 dan df2= ab (r– 1) = (2*2) (15–1) = 56 adalah sebesar , hal ini berarti bahwa hasil pengamatan dan pengujian secara statistik mendukung pernyataan, dengan demikian maka hipotesis ini diterima.

Berdasarkan hasil penelitian dan 1) Disarankan agar dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dasar senam ketangkasan, maka perlu menerapkan model pembelajaran pendekatan pola gerak dominan dalam membelajarkan senam ketangkasan khusunya pada siswa kelas III sekolah dasar, 2) Disarankan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran pendekatan pola gerak dominan dalam proses pembeajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar, 3) Guna mencapai hasil belajar senam ketangkasan yang lebih baik, maka disarankan kepada para guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga waktu belajar yang telah dijadwalkan, di samping itu memotivasi siswa yang hasil belajarnya masih kurang baik. Dengan cara demikian, maka guru akan dapat menyaksikan siswanya mencapai penguasaan keterampilan yang maksimal, 4) Untuk meningkatkan hasil belajar senam ketangkasan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar, di samping model pembelajaran pendekatan pola gerak dominan dapat juga diterapkan model pembelajaran yang sifatnya terpusat pada guru atau konvensional.



Tidak ada komentar: